Jakarta, Antimetri - Buya Amirsyah Tambunan selaku Sekjen MUI menyampaikan sambutan dalam acara silaturrahmi Persatuan Islam Tionghoa (PITI) di Kantor MUI Pusat pada Rabu, (25/1/23). Turut hadir juga pada acara itu, Wakil Sekjen MUI, Kiyai Abdul Manan Ghani, Arif Fahrudin. Juga Ketum PITI Serian Wijatno serta seluruh jajaran Pengurus PITI lainnya juga tampak hadir.
Menurut Buya Amirsyah sapaan akrab Sekjen MUI, Islam telah memberikan pengakuan dan penghargaan kepada semua manusia semua etnis yang ada dan tidak membedakan agama, suku, golongan (SARA).
Bahkan secara historis ratusan tahun yang lalu Islam sudah ada di negara Cina, umat Islam hampir tersebar di seluruh kota besar di Cina.
Lebih lajut Buya Amirsyah juga menegaskan di Indonesia keturunan Tionghoa meyakini Islam sudah ada sejak zaman Cheng Ho tahun 1413-1431 pada Dinasti Ming yang turut memperkenalkan agama Islam ke daerah-daerah Nusantara.
Sebagai putra kelahiran Sumatera utara kenangnya bahwa organisasi PITI telah ada sejak penjajahan Belanda, pada tahun 1936 awalnya berdiri di Medan.
Dalam sejarah perjalanan PITI I 960 pasca meletus G 30 S/PKI saat itu sedang digalakkan gerakan persatuan dan kesatuan bangsa. PITI terkena dampaknya sehingga menjadi Pembina lman Tauhid. Dalam kesempatan silaturrahmi pengurus PITI dengan MUI mengaharapkan agar silaturrahmi ini dapat memperkuat ukhuwah sesama umat Islam (ukhuwah Islamiyah), ukhuwah kemanusiaan (ukhuwah insaniyah), ukhwah sesama anak bangsa (ukhuwah wathaniyah).
Buya Amirsyah mengingatkan jelang tahun politik 2024 ditengah banyak pilihan politik. Pilihan boleh beda tapi ukhuwah bukan pilihan, melainkan kewajiban untuk terus mempersatukan komponen bangsa menjadi bangsa yang bersatu dan berdaulat menuju negara Baldatun thoyibatun warobbun ghofur.